Kulit Tidak Akan Pernah “Cukup” Antioksidan


by Glow Necessities
Kulit Tidak Akan Pernah “Cukup” Antioksidan
Photo: Courtesy of Guy Bourdin c.1974 | Conde Nast

Mungkin sejak kita masih belia sudah tidak asing jika mendengar orang tua kita memberi wejangan: “Biar sehat itu makan sayur & buah secara seimbang." Adapun wejangan tersebut setidaknya ada benarnya, dan kabar baiknya: data yang menunjukkan manfaat sayur & buah-buahan (yang mana dari antioksidan dan/atau senyawa vitamin di dalamnya) juga mendukung, tidak hanya untuk kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga untuk kesehatan kulit dari dalam, yang lebih menariknya lagi: dalam beberapa tahun terakhir manfaat antioksidan secara topikal (yang dioles) untuk kesehatan kulit mulai bermunculan dan hasilnya pun menjanjikan serta menjadi acuan GN untuk selalu menyokong setiap formulasi produk kami dengan menggunakan kombinasi beberapa antioksidan yang saling melengkapi satu-sama lain.

Jadi sesungguhnya apa sih peran antioksidan ini? Singkatnya semua berujung dari radikal bebas dan paparan faktor eksposome sehari-hari. Tetapi wajar juga jika Anda bertanya-tanya radikal bebas itu sesungguhnya apa dan bagaimana cara kerjanya "pengrusakan" kulit? Mungkin analogi sederhana di bawah ini dapat membantu Anda memahami lebih lanjut untuk memaksimalkan hasil dari proses perawatan kulit sehari-hari, jika konsep dari istilah proses perusakan radikal bebas dan oxidative stress terhadap molekul ini terlalu rumit, akan lebih mudah jika diumpamakan dengan arus uang untuk lebih mudah dipahami secara awam.

Alkisah ada seorang pengusaha fotografi bernama Pak Budi yang mempercayakan pekerjaan penagihan penghasilan dari pelanggan (piutang) kepada satu orang pegawai bernama Ani. Kebetulan karena Pak Budi masih pengusaha kecil, beliau hanya dapat memperkerjakan satu orang pegawai sehingga Ani merangkap juga sebagai kasir atau orang yang bertanggung jawab atas dana bank dan kas usaha. Di suatu waktu ketika keuangan Ani sedang kepepet, Ani melihat celah kelemahan dari sistem pelunasan penghasilan dari pelanggan ini sehingga memanfaatkan kesempatan untuk sedikit demi sedikit "mencuri" dana pelunasan dari pelanggan saat diterima. Adapun diketahui beberapa hal di bawah ini untuk Ani menjalankan aksi kecurangannya (fraud):

  • Perusahaan Pak Budi memberlakukan menerima penghasilan dari pelanggannya dengan ketentuan: 50% uang muka dibayar depan dahulu, lalu 50% sisanya dilunasi ketika serah terima pekerjaan
  • Misal diketahui pelanggan A melakukan pelunasan 100% secara uang tunai (bukan transfer bank)
  • Ani kemudian mencatat di buku kas bahwa seakan-akan pelanggan A belum lunas tagihan 50% ke-dua, dan dana 50% yang diambil sendiri untuk kebutuhan pribadinya
  • Berikutnya ketika ada pelanggan B yang membayar uang muka 50% barulah ini dicatat oleh Ani seolah-olah pelanggan A yang melunasi tagihan ke-duanya.
  • Begitu seterusnya siklus gali lubang tutup lubang ini hingga nanti pada akhirnya banyak tagihan pelanggan yang seolah-olah menumpuk belum dilunasi dan perusahaan Pak Budi bisa jadi mengalami kerugian karena arus kasnya terhambat

Nah anggap proses gali lubang tutup lubang di atas sama halnya yang terjadi pada radikal bebas yang mengganggu kesehatan kulit—dan tubuh secara umum—di mana radikal bebas adalah molekul yang memiliki elektron yang tidak berpasangan sehingga perlu untuk "mencuri" elektron dari molekul lainnya untuk tetap stabil, dan molekul yang sudah dicuri ini akan mencari molekul stabil lain di dekatnya untuk "dicuri" elektronnya, demikian seterusnya rantai ini berlangsung. Contoh molekul stabil yang "dicuri" ini adalah molekul yang ada di kulit serta antioksidan yang merupakan komponen penting bagi tubuh serta sudah sedari sananya ada di tubuh (naturally occuring) di antaranya seperti vitamin C atau bahkan vitamin A. Oleh karena itu jika radikal bebas timbul berlebihan maka dapat menimbulkan rantai penuaan dini karena proses ini terus berlangsung dan konstan: baik itu dari hal sesederhana bernafas (arti kata oksidasi = dari oksigen), paparan polusi, merokok atau paparan sinar matahari.

Gambar 1: Ilustrasi bagaimana Antioksidan melindungi kulit/tubuh dengan memberi donor elektron kepada radikal bebas sebelum radikal bebas sempat "mencuri" elektron dari molekul di komponen tubuh/kulit yang masih sehat | Courtesy of Medical News Today

Efek buruk dari radikal bebas dan oksidasi berlebihan ini ya masalah penuaan dini kulit seperti garis halus, keriput, hiperpigmentasi, atau bahkan meningkatnya risiko timbul inflamasi penyebab jerawat dari lipid peroxidation pada sebum yang diproduksi alami oleh kulit.

Fungsi suplementasi antioksidan di skincare adalah sebagai penengah atau "pelindung" sehingga mengurangi dan menginterupsi efek dari proses perusakan radikal bebas ini dan beberapa bahkan memiliki manfaat tambahan sebagai bahan penghambat melanogenesis (proses pembentukan hiperpigmentasi dari inflamasi) untuk brightening. Selain itu karena radiasi UV adalah salah satu pemicu radikal bebas dan penuaan dini: kini semakin banyak data pendukung bermunculan menunjukkan manfaat beberapa antioksidan untuk meningkatkan kinerja UV filter pada sunscreen untuk semakin baik melindungi kulit dari photo-aging & inflamasi karena sinar matahari dengan kombinasi vitamin C, E, dan ferulic acid.

In short, our skin can never get too much antioxidants—karena pada dasarnya hanya memberi asupan kembali komponen apa yang "menyusut" di kulit akibat usia dan proses oksidasi (oxidative stress) yang konstan karena radikal bebas dari paparan lingkungan di atas. Adapun inilah yang juga menjadi acuan bagi GN dalam menentukan formulasi yang selalu kaya akan beberapa antioksidan yang saling bersinergi, layaknya superfood tetapi untuk kulit, sehingga skincare tidak hanya sekedar menambah hidrasi atau menghindari inflamasi, baik itu antioksidan yang memimik antioksidan yang ada pada komponen alami kulit (vitamin E, C, CoQ10) maupun yang antioksidan alami atau sintetis yang memberi manfaat tambahan untuk mengatasi beberapa masalah kulit seperti hiperpigmentasi (seperti dipotassium glycyrrhizate, green tea, ferulic acid) yang dipastikan dalam konsentrasi yang tepat namun efektif, tidak kurang dan tidak lebih. Terlepas dari skincare: hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mengurangi paparan oxidative stress? Ya sebisa mungkin dengan menghindari paparan dengan tidak merokok, menghindari polusi dan rajin mempraktekan perlindungan dari sinar matahari dengan seksama. 

Layaknya analogi di atas: memberi asupan antioksidan seimbang secara konsisten ini layaknya peraturan Menteri Tenaga Kerja yang mengatur tentang UMR agar karyawan-karyawan perusahaan mendapat penghasilan secara adil demi kesejahteraan dan mengurangi kemungkinan timbulnya kecurangan seperti yang dilakukan Ani yang merugikan perusahaan dan saat bersamaan layaknya jasa audit, berfungsi untuk melindungi dengan mendeteksi kelemahan sistem yang ada di perusahaan untuk diperbaiki agar kecurangan seperti kasus gali-lubang-tutup-lubang di atas tidak terulang lagi.

REFERENCES:

  • Medical News Today, July 2017, Internet Last Retrieved August 2021
  • Photodermatology, Photoimmunolgy, Photomedicine, No 2019, Vol.35 Issue 6, Pages 420-428
  • Anis Brasileiros De Dermatologia, May-Jun 2017, Vol 92 Issue 3, Pages 356–362
  • Pharmacognosy Review, Jul-Dec 2010, Vol.4 (Issue 8), Pages 118–126.
  • Relevance of vitamins C and E in cutaneous photoprotection, Journal of Cosmetic Dermatology, Jan 2005, Vol. 4 Issue 1, Pages 4-9
  • Journal of American Academy of Dermatology, Jun 2003, Vol 48 Issue 6, Pages 866-874